Langsung ke konten utama

Pahami Diet Keto Sebelum Kamu Diet!


image source http://blog.anytimefitness.com
Beberapa waktu yang lalu saya sempat membahas tentang diet keto di ig stories pribadi saya. Banyak pertanyaan yang sering ditanyakan tentang diet ini.Nah, sebelum mulai pembahasan tentang diet keto, ada beberapa hal yang harus kamu tau lebih dahulu. Diet keto konsepnya tinggi lemak rendah karbohidrat, harapannya karbohidrat yang gak ada akan digantikan dengan lemak yang tersimpan dalam tubuh.

1. Pahami dirimu dan "Love yourself"

Seringkali orang tidak tau tujuan dia untuk diet, kenapa memakai diet ini, dll. Pada umumnya sih untuk menurunkan berat badan tapi tidak mencari tau informasi lebih banyak tentang apa diet itu, dampaknya jangka panjang dan efek terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah coba utuk mencintai dirimu sebaik mungkin, jika memang tujuannya menurunkan berat badan jangan sampai menyakiti tubuh kamu lo ya.

2. Tinggi lemak, rendah karbohidrat

Lemak dan karbohidrat termasuk zat gizi makro yang peranannya penting bagi tubuh kita. Lemak gak melulu jahat seperti yang kita bayangkan. Pada mulanya diet keto menggunakan diet tinggi lemak baik seperti yang terdapat pada alpukat, kacang-kacangan, ikan dsb. Namun dalam prosesnya diet ini beradaptasi dengan mengonsumsi jenis lemak apapun termasuk jeroan dan sumber lemak jenuh yang tinggi.

3. Dampak diet keto

Nah karena konsumsi jenis asam lemak yang dikonsumsi tak terbatas jenis dan jumlahnya, maka ada beberapa kasus ditemukan setelah menerapkan diet ini dalam jangka panjang, terutama gangguan hati dan empedu.
insta stories dari akun @avianiharfika

4. Apakah diet keto tidak boleh sama sekali digunakan?

No, diet tinggi lemak digunakan beberapa atlit untuk digunakan sebagai cadangan energi seperti atlit maraton. Nah, permasalahan yang sering terjadi orang meggunakan diet ini namun tidak diimbangi dengan melalukan aktifitas atau sangat ringan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk Intip! ini Beda "Less vs Low Sugar" dan "Free Sugar vs Sugar Free"

Buat yang suka beli produk makanan atau minuman pasti gak asing dengan label "less sugar, low sugar, free sugar dan sugar free" pada kemasan. Terkadang label tersebut tertulis lebih besar dibandingkan dengan tulisan lainnya lo! Meningkatnya angka kejadian obesitas dan penyakit degeneratif salah satunya disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Gula merupakan salah satu komponen dari karbohidrat yang jika dikonsumsi berlebihan dapat disimpan dalam bentuk lemak oleh tubuh. Selain itu, WHO juga memberikan rekomendasi untuk membatasi asupan gula per hari sebesar 25 gram atau setara 4 sdm.  Sehingga industri juga turut berperan dalam memberikan informasi label produk. Pencantuman klaim pada label produk khususnya di Indonesia diatur oleh BPOM. Perkembangan zaman, teknologi dan pengetahuan menyebabkan kita lebih  aware  terhadap produk yang akan kita makan termasuk dengan label pada produk. Yuk simak penjelasan beda "Less vs Low Sugar" dan &quo

Kenali "Gula Tersembunyi" dalam Makanan!

Gula merupakan bentuk lain dari karbohidrat. "Gula tersembunyi" yang akan diulas pada artikel ini akan berfokus pada jenis gula pada makanan yang telah diproses. Secara alami, gula terkandung pada berbagai macam pangan seperti makanan pokok, sayur dan buah. Namun, gula tambahan pada makanan yang diproses secara tidak sadar mengandung gula dan kalori yang lebih banyak. Gula tambahan tersebut tidak menimbulkan efek kenyang yang cepat sehingga konsumsi dalam jumlah banyak secara tidak sadar menyebabkan kelebihan asupan contohnya pada jenis minuman kemasan. Dalam membaca label gizi, terkadang kita hanya berfokus pada kata sugar  saja padahal ada banyak sekali jenis gula yang tidak disebut sebagai sugar   pada label makanan. Berikut beberapa jenis gula tersembunyi yang ada pada makanan yang diproses  High Fructose Corn Syrup (HCFS) Beet sugar Blackstrap molasses Brown sugar Buttered syrup Cane juice crystals Cane sugar Caramel Carob syrup Castor sugar Coconu

Yuk Melek Gizi untuk 1000 HPK yang Lebih Baik!

Data Riset Kesehatan Dasar terbaru tahun 2018 menunjukkan angka kejadian stunting menurun dari 37,2% menjadi 30,8%. Namun, jika dirata-rata 1 dari 3 anak Indonesia masih mengalami stunting. Anak yang mengalami stunting akan terhambat pertumbuhan dan perkembangannya, mudah sakit, kemampuan kognitif berkurang dan berisiko terjadinya overweight, obesitas serta penyakit degeneratif. Stunting dapat dicegah dengan adanya pemenuhan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Pemenuhan gizi ini dimulai dari fase kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari). Gizi menjadi faktor penting pada fase-fase 1000 HPK dimulai dari pentingnya pengetahuan gizi Ibu dan juga pendampingan oleh Ayah. Fase 270 Hari Pertama Fase ini dimulai dari proses kehamilan sampai dengan melahirkan. Gizi sangat berperan dalam mempersiapkan janin untuk terus berproses mengalami pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuh. Pengetahuan gizi Ibu pada proses ini sangat dibutuhkan. Konsumsi a