Langsung ke konten utama

Tips Menurunkan Berat Badan dengan Sayur dan Buah!

Saya akan sedikit berbagi pengalaman pribadi saya melalui tulisan ini. Kurang lebih satu tahun yang lalu, tanpa saya sadari berat badan saya meningkat drastis dibandingkan berat badan sewajarnya. Saat itu, saya disibukkan dengan jadwal kuliah yang lumayan padat dan tugas-tugas kuliah yang tidak sedikit jumlahnya. Pola makan saya sangat buruk, sering begadang dan hampir tidak pernah melakukan olahraga. Akibatnya, berat badan meningkat sampai mencapai status gizi "overweight".

Woman on a weight scale Free Photo
Saya menyadari perubahan berat badan dikarenakan saya sering sekali memakan cemilan yang manis dan jarang sekali makan sayur dan buah. Bahkan, seringkali saya memesan makanan junk food untuk menghemat waktu saya terhadap jadwal kuliah yang padat. Kebiasaan makan saya yang berantakan dalam waktu lama tersebut menyebabkan berat badan saya meningkat drastis.

Saya menyadari berat badan saya meningkat sebanyak 10 kg kurang lebih dalam waktu 6 bulan. Setelah mengecek berat badan tersebutlah yang membuat saya sadar bahwa saya harus memperbaiki pola makan dan gaya hidup saya. Pola makan yang saya terapkan tidaklah ribet, saya meningkatkan asupan sayur dan buah saya setiap harinya yang sebelumnya tidak saya lakukan. Selain itu, saya juga mengurangi minuman dan makanan manis serta meningkatkan intensitas olahraga sebanyak 3 kali seminggu. Sayur dan buah biasanya saya beli untuk jangka waktu seminggu untuk memastikan setiap hari stok tersebut tersedia untuk waktu makan saya. Sayur saya utamakan yang mudah diperoleh disekitar lingkungan saya serta memilih sayur dengan serat dan kandungan yang air tinggi. Buah lebih sering saya buat dalam bentuk buah potong atau jus dan yang mudah saya dapatkan di lingkungan tempat tinggal saya. Hasilnya dalam waktu 4 bulan berat badan saya turun 10 kg dan kembali kepada berat badan biasanya.

Ada beberapa jenis sayur dan buah yang saya konsumsi saat proses penurunan berat badan tersebut. Manfaat kandungan gizi seperti vitamin, mineral dan serat sangat baik untuk kesehatan tubuh. Berikut jenis-jenis sayur dan buah yang sering saya konsumsi selama proses penurunan berat badan:

Sayuran hijau (selada, sawi, kangkung, caisim)

white vegetable healthy fresh natural Free PhotoChinese cabbage Free Photo
Sayuran hijau merupakan jenis sayuran yang paling sering saya konsumsi. Warna hijau pada daun mengandung senyawa antioksidan yang tinggi serta asam folat yang baik bagi sel-sel tubuh. Selain itu, sayuran hijau juga mengandung kadar air yang tinggi sehingga sangat baik dikonsumsi orang yang ingin menurunkan berat badan. Kadar air yang tinggi tersebut memberikan rasa kenyang yang lebih lama pada tubuh. Kalori yang ada pada sayuran hijau cukup rendah sehingga tidak perlu khawatir mengonsumsi sayuran hijau dalam jumlah yang cukup setiap kali waktu makan.

Wortel

Baby carrot isolated on white background Premium Photo
Wortel merupakan salah satu jenis sayur yang cukup mudah ditemukan diberbagai tempat. Wortel juga mudah dimasak dan dikombinasikan dengan jenis pangan lain. Selain itu, wortel juga enak untuk dijadikan salad sayur atau buah. Kandungan betakaroten pada wortel tidak hanya baik untuk fungsi penglihatan saja. Betakaroten berfungsi untuk memperbaiki jaringan serta pembentukan sel-sel dalam tubuh. Kandungan antioksidan yang tinggi juga baik untuk menangkal radikal bebas yang biasanya banyak ditemukan pada orang yang overweight atau obesitas.

Timun

Healthy food concept with cucumber slices Free Photo
Timun salah satu jenis sayur yang kandungan airnya tinggi. Kandungan air tinggi baik untuk menambah asupan cairan tubuh juga mengandung vitamin dan mineral. Kalium pada timun dapat mempertahankan cairan elektrolit tubuh kita agar seimbang. 

Semangka

ripe tasty raw striped fruit Free Photo
Semangka adalah buah yang paling saya sering konsumsi saat proses penurunan badan. Selain mudah didapatkan, semangka juga mengandung kandungan air yang cukup tinggi, kandungan antioksidan serta serat yang baik bagi pencernaan. Semangka juga baik dikonsumsi untuk penderita hipertensi karena kandungan kalium yang baik untuk menstabilkan kadar natrium dalam tubuh.

Melon

fresh cantaloupe melon Free Photo
Melon kaya akan antioksidan dan juga mineral yang baik bagi tubuh. Kandungan serat pada buah dan sayur umumnya dapat menarik lemak jahat yang umumnya ditemukan pada orang yang mengalami kelebihan berat badan.

Pisang

Bananas on white background Free Photo
Pisang juga merupakan salah satu jenis buah yang mudah ditemui. Pisang biasanya saya konsumsi pada sore hari setelah saya olahraga untuk mengembalikan energi yang hilang setelah olahraga. Pisang juga mengandung kalium yang baik bagi elektrolit tubuh serta mengandung asam amino triptofan yang akan menimbulkan efek rasa rileks dan bahagia.

Tips konsumsi sayur dan buah selama proses penurunan berat badan

  • Belanja sayur dan buah minimal satu kali dalam seminggu, untuk menyediakan ketersediaan stok konsumsi selama sehari
  • Pada saat makan, porsi sayur setengah porsi piring. perbanyak konsumsi sayur dibandingkan sumber karbohidrat
  • Usahakan tetap makan 3 kali dalam sehari dengan porsi sayur harus ada pada setiap kali makan
  • Buah dijadikan cemilan atau makanan setelah berolahraga
  • Pilih sayur dan buah yang mengandung kadar air tinggi karena biasanya akan lebih cepat merasa kenyang dan rendah kalori
  • Masak sayur dengan kombinasi menu favoritmu
  • Kombinasikan berbagai jenis sayur setiap harinya supaya bervariasi dan mengindari rasa bosan dengan makanan yang itu itu saja
  • Ubah pola pikir konsumsi sayur dan buah adalah wajib anjurannya menurut Kemenkes 3-5 porsi per hari untuk hidup yang lebih sehat
  • Ingat "you are what you eat!" Makananmu akan menentukan kesehatanmu

Sekian informasinya semoga bermanfaat!

Komentar

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di ionpk.club ^_$
    add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk Intip! ini Beda "Less vs Low Sugar" dan "Free Sugar vs Sugar Free"

Buat yang suka beli produk makanan atau minuman pasti gak asing dengan label "less sugar, low sugar, free sugar dan sugar free" pada kemasan. Terkadang label tersebut tertulis lebih besar dibandingkan dengan tulisan lainnya lo! Meningkatnya angka kejadian obesitas dan penyakit degeneratif salah satunya disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Gula merupakan salah satu komponen dari karbohidrat yang jika dikonsumsi berlebihan dapat disimpan dalam bentuk lemak oleh tubuh. Selain itu, WHO juga memberikan rekomendasi untuk membatasi asupan gula per hari sebesar 25 gram atau setara 4 sdm.  Sehingga industri juga turut berperan dalam memberikan informasi label produk. Pencantuman klaim pada label produk khususnya di Indonesia diatur oleh BPOM. Perkembangan zaman, teknologi dan pengetahuan menyebabkan kita lebih  aware  terhadap produk yang akan kita makan termasuk dengan label pada produk. Yuk simak penjelasan beda "Less vs Low Sugar" dan &quo

Kenali "Gula Tersembunyi" dalam Makanan!

Gula merupakan bentuk lain dari karbohidrat. "Gula tersembunyi" yang akan diulas pada artikel ini akan berfokus pada jenis gula pada makanan yang telah diproses. Secara alami, gula terkandung pada berbagai macam pangan seperti makanan pokok, sayur dan buah. Namun, gula tambahan pada makanan yang diproses secara tidak sadar mengandung gula dan kalori yang lebih banyak. Gula tambahan tersebut tidak menimbulkan efek kenyang yang cepat sehingga konsumsi dalam jumlah banyak secara tidak sadar menyebabkan kelebihan asupan contohnya pada jenis minuman kemasan. Dalam membaca label gizi, terkadang kita hanya berfokus pada kata sugar  saja padahal ada banyak sekali jenis gula yang tidak disebut sebagai sugar   pada label makanan. Berikut beberapa jenis gula tersembunyi yang ada pada makanan yang diproses  High Fructose Corn Syrup (HCFS) Beet sugar Blackstrap molasses Brown sugar Buttered syrup Cane juice crystals Cane sugar Caramel Carob syrup Castor sugar Coconu

Yuk Melek Gizi untuk 1000 HPK yang Lebih Baik!

Data Riset Kesehatan Dasar terbaru tahun 2018 menunjukkan angka kejadian stunting menurun dari 37,2% menjadi 30,8%. Namun, jika dirata-rata 1 dari 3 anak Indonesia masih mengalami stunting. Anak yang mengalami stunting akan terhambat pertumbuhan dan perkembangannya, mudah sakit, kemampuan kognitif berkurang dan berisiko terjadinya overweight, obesitas serta penyakit degeneratif. Stunting dapat dicegah dengan adanya pemenuhan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Pemenuhan gizi ini dimulai dari fase kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari). Gizi menjadi faktor penting pada fase-fase 1000 HPK dimulai dari pentingnya pengetahuan gizi Ibu dan juga pendampingan oleh Ayah. Fase 270 Hari Pertama Fase ini dimulai dari proses kehamilan sampai dengan melahirkan. Gizi sangat berperan dalam mempersiapkan janin untuk terus berproses mengalami pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuh. Pengetahuan gizi Ibu pada proses ini sangat dibutuhkan. Konsumsi a