Langsung ke konten utama

Mitos dan Fakta Minum Kopi

black coffee cup Free Photo

Hai guys! kalian tentu gak asing sama kopi kan? atau kamu pecinta kopi? Rasanya gak lengkap memulai aktivitas seharian tanpa minum kopi. Kopi merupakan jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi kedua didunia setelah teh. Data International Coffee Organization menyebutkan bahwa konsumsi kopi terus meningkat tiap tahunnya. Data tahun 2015-2016 sebanyak 151.3 juta orang di dunia mengonsumsi kopi atau terjadi peningkatan 1.3% dari tahun sebelumnya.
151.3 million
Estimated number of 60 kg bags of coffee consumed in coffee year 2015/16 (Oct. 2015 to Sep. 2016)
1.3%
Average annual growth rate in global coffee consumption since coffee year 2012/13
                        ico.org

Konsumsi kopi di Indonesia sendiri juga semakin meningkat terutama ditandai menjamurnya bisnis kedai kopi. Kalau dilihat ini salah satu peluang bisnis dan punya prospek besar ya!. Namun, kadang kita sering mendapat informasi tentang efek minum kopi akan menyebakan ini, itu dan sebagainya. Padahal terkadang kita tidak mencari tau dulu apakah itu benar terbukti secara ilmiah. Yuk simak beberapa fakta dan mitos kopi yang sering kita dengar beredar dimasyarakat!

Kopi bikin melek [FAKTA]

Seperti yang kita tau kopi mengandung senyawa kafein yang ketika masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi sistem saraf. Kafein memiliki efek yang berbeda antar individu. Terkadang kita menemukan ada orang yang sensitif dan tidak terhadap kafein. Kafein mempengaruhi reseptor-reseptor sistem saraf pusat untuk mengontrol tubuh kita menjadi melek [1]. Namun, sekali lagi hasil penelitian ini secara umum saja, karena mungkin sekali ada beberapa orang yang tidak merasa demikian.

Kopi menyebabkan serangan jantung [MITOS]

Sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa minum kopi dapat menyebabkan serangan jantung [2]. Hal yang perlu digarisbawahi adalah orang yang memiliki risiko tinggi seperti tekanan darah tinggi memang lebih berisiko menyebabkan serangan jantung. Namun, konsumsi kopi pada orang sehat belum terbukti.

Kopi membuat sulit tidur [FAKTA]

Terkait dengan penelitian kopi bikin melek sebelumnya, minum kopi menyebabkan tubuh kita tetap terjaga. Apabila mengonsumsi kopi pada sore atau malam hari membuat risiko sulit tidur pada malamnya. Penelitian Watson et al (2016) menyebutkan semakin banyak seseorang mengonsumsi kopi maka akan semakin sedikit jam tidurnya. Hal ini akan mengganggu kualitas tidur. Sebaiknya hindari minum kopi pada malam hari atau menjelang tidur ya!
Dissatisfied Lady Covering Ears With Pillow in Bed Free Photo

Kopi menyebabkan kanker [MITOS]

Proses memanggang kopi (roasting) diduga dapat meningkatkan kandungan zat karsinogenik atau zat yang dapat meningkatkan risiko kanker. Namun, belum ada penelitian yang jelas membuktikan hal tersebut. Justru penelitian terbaru menyebutkan kopi memiliki efek yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh terutama mengandung komponen antioksidan [3]. Proses dalam meminum kopi yang dengan menambahkan gula berlebih, gaya hidup yang tidak sehat dan merokok menjadi penyumbang risiko terjadinya  kanker.

Kopi membuat gula darah naik [MITOS]

Kopi sendiri tidak menyebabkan gula darah menjadi naik. Justru kopi dapat membuat kadar gula darah yang tinggi menjadi normal dan menurunkan risiko penyakit diabetes melitus tipe 2 [4]. Kalo kamu minum kopi dengan gula yang banyak, krem dan float itu yang akan bikin gula darahmu naik! hehehe.

Kopi bikin dehidrasi [MITOS]

Salah satu yang sering kita rasakan kalo minum kopi adalah sering buang air kecil. Ada yang beranggapan hal ini dapat menyebabkan tubuh kita menjadi kekurangan cairan atau dehidrasi. faktanya, dehidrasi dan minum kopi tidak terbukti secara ilmiah [5]. Dehidrasi sangat berhubungan dengan konsumsi air putih seseorang per harinya.

Kopi sebaiknya dihindari Ibu Hamil dan Ibu Menyusui [FAKTA]

Kafein pada kopi akan mudah melewati plasenta dan mempengaruhi metabolisme ibu hamil [6]. Penelitian pada tikus menunjukkan efek kafein pada saat hamil lebih besar 10 kali dibandingkan pada saat tidak hamil. Oleh sebab itu, karena efek yang berbeda antar individu tidak disarankan untuk mengonsumsi kopi pada saat hamil dan menyusui.

Food and Drug Administration (FDA) menyebutkan bahwa maksimum konsumsi kopi  per hari adalah 300 mg atau setara dengan 3-4 gelas kopi per harinya. Namun, dengan catatan tidak memiliki alergi dan sensitif terhadap kafein serta dalam kondisi sehat. Sekian informasinya tentang mitos dan fakta kopi semoga bermanfaat! 

ps: setiap orang memiliki efek dan metabolisme yang berbeda terhadap kafein.


Sumber:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4462044/
https://www.jpsr.pharmainfo.in/Documents/Volumes/vol8Issue06/jpsr08061608.pdf 
http://medind.nic.in/iaf/t07/i1/iaft07i1p29.pdf 
https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0084154
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4347062/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4997392/

Komentar

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
    dengan minimal deposit hanya 20.000
    add Whatshapp : +85515373217 ^_~

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk Intip! ini Beda "Less vs Low Sugar" dan "Free Sugar vs Sugar Free"

Buat yang suka beli produk makanan atau minuman pasti gak asing dengan label "less sugar, low sugar, free sugar dan sugar free" pada kemasan. Terkadang label tersebut tertulis lebih besar dibandingkan dengan tulisan lainnya lo! Meningkatnya angka kejadian obesitas dan penyakit degeneratif salah satunya disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Gula merupakan salah satu komponen dari karbohidrat yang jika dikonsumsi berlebihan dapat disimpan dalam bentuk lemak oleh tubuh. Selain itu, WHO juga memberikan rekomendasi untuk membatasi asupan gula per hari sebesar 25 gram atau setara 4 sdm.  Sehingga industri juga turut berperan dalam memberikan informasi label produk. Pencantuman klaim pada label produk khususnya di Indonesia diatur oleh BPOM. Perkembangan zaman, teknologi dan pengetahuan menyebabkan kita lebih  aware  terhadap produk yang akan kita makan termasuk dengan label pada produk. Yuk simak penjelasan beda "Less vs Low Sugar" dan &quo

Kenali "Gula Tersembunyi" dalam Makanan!

Gula merupakan bentuk lain dari karbohidrat. "Gula tersembunyi" yang akan diulas pada artikel ini akan berfokus pada jenis gula pada makanan yang telah diproses. Secara alami, gula terkandung pada berbagai macam pangan seperti makanan pokok, sayur dan buah. Namun, gula tambahan pada makanan yang diproses secara tidak sadar mengandung gula dan kalori yang lebih banyak. Gula tambahan tersebut tidak menimbulkan efek kenyang yang cepat sehingga konsumsi dalam jumlah banyak secara tidak sadar menyebabkan kelebihan asupan contohnya pada jenis minuman kemasan. Dalam membaca label gizi, terkadang kita hanya berfokus pada kata sugar  saja padahal ada banyak sekali jenis gula yang tidak disebut sebagai sugar   pada label makanan. Berikut beberapa jenis gula tersembunyi yang ada pada makanan yang diproses  High Fructose Corn Syrup (HCFS) Beet sugar Blackstrap molasses Brown sugar Buttered syrup Cane juice crystals Cane sugar Caramel Carob syrup Castor sugar Coconu

Yuk Melek Gizi untuk 1000 HPK yang Lebih Baik!

Data Riset Kesehatan Dasar terbaru tahun 2018 menunjukkan angka kejadian stunting menurun dari 37,2% menjadi 30,8%. Namun, jika dirata-rata 1 dari 3 anak Indonesia masih mengalami stunting. Anak yang mengalami stunting akan terhambat pertumbuhan dan perkembangannya, mudah sakit, kemampuan kognitif berkurang dan berisiko terjadinya overweight, obesitas serta penyakit degeneratif. Stunting dapat dicegah dengan adanya pemenuhan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Pemenuhan gizi ini dimulai dari fase kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari). Gizi menjadi faktor penting pada fase-fase 1000 HPK dimulai dari pentingnya pengetahuan gizi Ibu dan juga pendampingan oleh Ayah. Fase 270 Hari Pertama Fase ini dimulai dari proses kehamilan sampai dengan melahirkan. Gizi sangat berperan dalam mempersiapkan janin untuk terus berproses mengalami pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuh. Pengetahuan gizi Ibu pada proses ini sangat dibutuhkan. Konsumsi a