Pada hari Rabu, 19 September 2018 yang lalu saya menghadiri acara peluncuran buku "Aiming High Indonesia's Ambition to Reduce Stunting" yang diselenggarakan oleh World Bank. Stunting adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gagal tumbuh anak terutama saat masa pertumbuhan pada 1000 hari pertama kehidupan. 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami stunting. Stunting ditetapkan menjadi masalah nasional yang membutuhkan lintas sektor dalam penanggulangannya.
Pada Acara ini juga hadir Menteri Kesehatan, Menteri Bappenas, Menteri Pembangunan Desa Tertingal dan staf dari Wakil Presiden. Sesi diskusi pada acara ini sangat menarik. Pembahasan stunting yang disajikan tidak hanya memandang dari satu sudut perspektif saja melainkan melibatkan lintas sektoral. Mendengar langsung dari para pejabat terkait dan juga sektor yang terlibat, ada beberapa hal penting yang saya garis bawahi dari acara ini:
- Stunting menjadi masalah yang harus melibatkan lintas sektor
Pemerintah melalui kebijakannya menyediakan sebuah pedoman untuk penanggulangan stunting. Lintas sektoral melalui kementrian juga dilakukan dalam menanggulangi masalah stunting. Sebagai contoh, Menteri Pembangunan Desa Tertinggal menjelaskan di daerah Sumba akses air bersih ditingkatkan sehingga risiko terkena penyakit akibat akses air bersih yang buruk menjadi berkurang. Tentunya, hal ini diharapkan akan berdampak pada penurunan tingkat stunting di daerah tersebut.
- Perlu adanya langkah bersama untuk menurunkan angka kejadian stunting
Angka kejadian stunting di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 sebesr 37%. Hal ini menunjukkan 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami stunting. Jumlah yang sangat besar tentunya, sehingga langkah yang penanggulangan tersebut perlu melibatkan lintas sektor mulai dari kesehatan, pangan, pertanian dll. Pemerintah menargetkan stunting dapat turun menjadi 22% pada akhir tahun ini.
- Partisipasi masyarakat penting dalam keberhasilan
Selama ini masyarakat menjadi objek dari berbagai intervensi program pemerintah. Namun, masyarakatlah seharusnya yang menjadi kunci dalam keberhasilan program. Peran serta aktif masyarakat dalam hal sosialisasi dan pengetahuan dalam 1000 hari pertama kehidupan sangat penting.
- Anak muda perlu 'banyak tau' dan terlibat dalam program pemerintah
Mengapa anak muda perlu banyak tahu? Yap, anak muda saat ini adalah kunci usia produktif beberapa tahun kedepan. contohnya, dalam hal usia menikah seorang perempuan harus tau betul bagaimana mempersiapkan diri untuk melahirkan generasi yang sehat dan no stunting.
Untuk mengakses buku "Aiming High Indonesia's Ambition to Reduce Stunting"secara otomatis dapat melalui link berikut ini
Semoga bermanfaat!!
Komentar
Posting Komentar