Langsung ke konten utama

Benarkah Infused Water Menghilangkan Lemak?

Person stirring lemon drink with mint in jug

Akhir-akhir ini minuman "infused water"  menjamur menjadi minuman yang sering dibuat oleh sebagian besar orang. Infused water sendiri merupakan minuman yang diberikan potongan buah atau sayur sehingga memberikan sensasi cita rasa  fresh yang dikeluarkan buah/sayur. Infused water juga bisa dikombinasikan dengan berbagai jenis buah/sayur yang disukai.

Manfaat Infused Water

Zat-zat terlarut dari buah atau sayur akan ikut larut bersama air termasuk vitamin dan mineral. Jenis vitamin larut air adalah Vitamin B dan C. Vitamin C juga dapat memberikan rasa asam pada air setelah terendam beberapa waktu. Manfaat infused water antara lain memberikan alternatif memenuhi kebutuhan air putih tiap harinya. Selain itu, untuk orang yang terbiasa mengonsumsi minuman manis dapat menjadi alternatif memenuhi kecukupan air putih.

Crop person making infused water

Infused water menghilangkan lemak?

Infused water dan konsep menghilangkan lemak adalah dua konsep yang berbeda. Manfaat infused water antara lain dapat mencukupi kebutuhan air putih sehari atau mendapatkan vitamin larut air sedangkan infused water tidak dapat menghilangkan lemak dengan sendirinya. Lemak yang berlebih pada kondisi overweight/obesitas dapat berkurang dengan adanya kondisi "kalori defisit". Hanya mengonsumsi infused water saja tanpa adanya pengaturan pola makan tidak akan menghilangkan lemak yang berlebih apalagi diharapkan dalam jangka waktu cepat.

Sekian informasinya semoga bermanfaat! 

Komentar

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di ionpk.club ^_$
    add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk Intip! ini Beda "Less vs Low Sugar" dan "Free Sugar vs Sugar Free"

Buat yang suka beli produk makanan atau minuman pasti gak asing dengan label "less sugar, low sugar, free sugar dan sugar free" pada kemasan. Terkadang label tersebut tertulis lebih besar dibandingkan dengan tulisan lainnya lo! Meningkatnya angka kejadian obesitas dan penyakit degeneratif salah satunya disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Gula merupakan salah satu komponen dari karbohidrat yang jika dikonsumsi berlebihan dapat disimpan dalam bentuk lemak oleh tubuh. Selain itu, WHO juga memberikan rekomendasi untuk membatasi asupan gula per hari sebesar 25 gram atau setara 4 sdm.  Sehingga industri juga turut berperan dalam memberikan informasi label produk. Pencantuman klaim pada label produk khususnya di Indonesia diatur oleh BPOM. Perkembangan zaman, teknologi dan pengetahuan menyebabkan kita lebih  aware  terhadap produk yang akan kita makan termasuk dengan label pada produk. Yuk simak penjelasan beda "Less vs Low Sugar" dan &quo

Kenali "Gula Tersembunyi" dalam Makanan!

Gula merupakan bentuk lain dari karbohidrat. "Gula tersembunyi" yang akan diulas pada artikel ini akan berfokus pada jenis gula pada makanan yang telah diproses. Secara alami, gula terkandung pada berbagai macam pangan seperti makanan pokok, sayur dan buah. Namun, gula tambahan pada makanan yang diproses secara tidak sadar mengandung gula dan kalori yang lebih banyak. Gula tambahan tersebut tidak menimbulkan efek kenyang yang cepat sehingga konsumsi dalam jumlah banyak secara tidak sadar menyebabkan kelebihan asupan contohnya pada jenis minuman kemasan. Dalam membaca label gizi, terkadang kita hanya berfokus pada kata sugar  saja padahal ada banyak sekali jenis gula yang tidak disebut sebagai sugar   pada label makanan. Berikut beberapa jenis gula tersembunyi yang ada pada makanan yang diproses  High Fructose Corn Syrup (HCFS) Beet sugar Blackstrap molasses Brown sugar Buttered syrup Cane juice crystals Cane sugar Caramel Carob syrup Castor sugar Coconu

Tips Menurunkan Berat Badan dengan Sayur dan Buah!

Saya akan sedikit berbagi pengalaman pribadi saya melalui tulisan ini. Kurang lebih satu tahun yang lalu, tanpa saya sadari berat badan saya meningkat drastis dibandingkan berat badan sewajarnya. Saat itu, saya disibukkan dengan jadwal kuliah yang lumayan padat dan tugas-tugas kuliah yang tidak sedikit jumlahnya. Pola makan saya sangat buruk, sering begadang dan hampir tidak pernah melakukan olahraga. Akibatnya, berat badan meningkat sampai mencapai status gizi "overweight". Saya menyadari perubahan berat badan dikarenakan saya sering sekali memakan cemilan yang manis dan jarang sekali makan sayur dan buah. Bahkan, seringkali saya memesan makanan junk food untuk menghemat waktu saya terhadap jadwal kuliah yang padat. Kebiasaan makan saya yang berantakan dalam waktu lama tersebut menyebabkan berat badan saya meningkat drastis. Saya menyadari berat badan saya meningkat sebanyak 10 kg kurang lebih dalam waktu 6 bulan. Setelah mengecek berat badan tersebutlah yang membu